Disini saya akan memberi beberapa ilmu tentang pengaruh industri dalam kehidupan
sebagai contoh industri musik dalam kehidupan kita,siapa sih yang gak pernah mendengarkan musik.?musik memberikan kita ketenangan,semangat,emosi,dll itu adalah beberapa pengaruh yang baik untuk kitaok sekarang saya akan memberi beberapa pengaruh industri dalam kehidupan
1. Pengaruh Industri Terhadap Pendidikan
Pengaruh nyata dan mudah dilihat Dari sektr industry terhadap
sector pendidikan ialah adanya
kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan kurikulum serta materi pelajaran
disekolah maupun universitas agar sesuai dengan kebutuhan sector industry. Apa
yang dimaksud dengan pembiasan fungsi (vocational bias) pendidikan dimaksudkan agar tujuan pendidikan
dapat mengarahkan siswanya untuk memiliki persiapan didalam bekerja. Pihak
industriawan atau pengusaha mengehndaki suatu metode pendidikan yang
memungkinkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi menjadi tenaga kerja
yang langsung siap pakai.
Beberapa jenis sekolah telah menerapkan suatu vocational bias tertentu. Sekolah teknik yang siswanya kurang lebih berjumlah 6% dari seluruh siswa dari tingkat menengah pertama, diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil bagi pekerjaan manual maupun nonmanual
Namun diantara sekian banyak sekolah menengah pertama yang modern
di Sheffield, Carter (1962) menemukan bahwa sejumlah pelajaran praktis yang merupakan vocational bias
tidak ditujukan untuk mengarahkan para siswanya terhadap jenis-jenis pekerjaan tertentu, tetapi pelajaran tersebut
digunakan untuk mengarahkan dan menyesuaikan bakat dan kemauan siswanya dengan
pekerjaan local ditempat tersebut.
Orang yang percaya bahwa pendidkan berfungsi
mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke dunia kerja telah mendorong mereka
untuk menganggap sekolah sebagai sarana mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik. Ia juga akan mendorong sekolah-sekolah untuik menyusun materi
pelajaran yang secara lebih menarik dan terkait langsung dengan kehidupan
sehari-hari. Ia juga akan membantu memecahkan problema yang terjadi pada saat
transisi dari sekolah menuju pekerjaan.
Pendidikan Teknik
Pada abad ke 9, dunia industry bersikap acuh dan bahkan kadangkala
mengambil sikap bermusukah terhadap pendidikan teknik. Sikap meremehkan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang teknologi telah menghbambat laju pertumbuhan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menurunkan minat para pemudae untuk
belajar teknik.
Namun, beberapa factor yang telah muncul kemudian telah
menyebabkan perluaasan pendidikan teknik paska perang. Timbulnya krisis ekonomi dan persaingan dari Negara
lain dalam pasaran ekspor telah menimbulkan kesadaran akan pentingnya penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi didalam pengetaturan produksi, terutama pada
industry baru seperti industry kimia dan elektronika.
2.Pengaruh Pendidikan Terhadap Perkembangan Industri
Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau kejuruan yang
ada didallam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari tujuan dan
nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan yang akan disampaikan kepada
masyarakat luas.
Sistem Magang
Sejak abad pertengahan, system magang sudah
dikenal baik dalam dunia perdagangan maupun industry. System magang memiliki sifat paternalistic, yang menggambarkan
hubungan bapak dengan anakny, antara seorang mekanik berpengalaman dengan
seorang pekerja pemula.
Walaupun sudah berusia lebih dari 20 tahun,
penelitian Williams (1957) mengenai system magang ternyata masih cukup relevan
dengan situasi dan kondisi sekarang.
Day – release dan Sandwich course
Day release berarti bahwa seorang pekerja mula yang baru masuk mendapatkan hari
bebas dari pekerjaannya, biasanyya sehari dalam satu minggu kerja yang harus
digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga pendidikan teknik.
Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja , yaitu : pertama kursus
untuk menduduki jabatan professional, kedua kursus untuk menjadi teknisi dan
ketiga untuk menduduki jabatan
sebagai tenaga mekanik.
Sandwich courses, merupakan suatu system
pendidikan atau latihan dimana seorang karyawan bekerja dan belajar secara
berselang-seling.
Suatu penelitian yang telah dilakukan oleh
Cotgrove dan Fuller (1972) menyatakan bahwa pengaruh Sandwich courses terhadap posisi pekerjaan atau jabatan,
sosialisasi dan proses pemilihan pekerjaan sangat kecil sekali. Satu-satunya
kekuatan sandwich courses adalah kemampuannya untuk meningkatkan motivasi,
prestasi dan kecakapan para pekerja.
TENAGA KERJA DAN PENDIDIKAN
Sampai dengan masa perang dunia I, dalam dunia
industry terdapat tiga macam kelompok kerja, yang semuanya berkaitan dengan berbagai tingkatan dalam perkembangan teknologinya.
Ketiga macam kelompok itu ialah :Unskilled manual (tenaga kerja tidak terampil),Skilled manual (tenaga kerja terampil),Personal administration dan komersial
Dalam tahun-tahun akhir ini, tenaga kerja untuk
skilled semakin kurang diperlukan, akan tetapi jumlah personal administrasi dan
komersial semakin lama semakin b Sar. Perbedaan antara tenaga kerja manual dan non manual, yang dalam istilah lama
disebut pekerja otot dan pekerja otak semakin lama semakin kabur. Kita sekarang
sedang melangkah menuju suatu masa diman dunia buruh sebagian besar terdiri dari berbagai
tingkatan tenaga kerja setengah terampil dan teknisi terlatih.
Dengan diperkenalkannya mesin-mesin baru beserta teknologinya telah mengakibatkan kenaikan tajam dalam kecepatan mobilitas jabatan atau perpindahan posisi kerja, dan juga menimbulkan konsekuensi khusus yaitu perlunya pendidikan atau latihan bagi parapekerja.
Rangkaian hubungan lainnya antara industry dan pendidikan adalah
adanya kecenderungan dalam berbagai
perusahaan besar untuk menghimbau para pekerja seniornya memasukkan putra-putra
mereka kesekolah umum.
3.Sekolah Dan Pekerjaan
Masalah transisi dari dunia sekolah memasuki
dunia kerja akan menimbulkan dua macam masalah yaitu : aspirasi dan harapan calon pekerja yang
baru saja menyelesaikan studinya berkaitan dengan dunia kerja yang akan
dimasukinya, dan yang kedua adalah proses pemilihan pekerjaan
Aspirasi dan Harapan
Sekolah memberikan suatu bayangan atau gambaran
dari bentuk pekerjaan yang akan didapatkan oleh seseorang. Di sekolah para siswa mendapatkan suatu informasi
tentang berbagai pekerjaan yang bisa dan akan mereka lakukan, walaupun
mungkin informasi tersebut tidak bersifat langsung bila sekolah yang
dimasukinya sekolah ilmu-ilmu social
Berbagai penelitian untuk mengetahui bagaimana
anak-anak sekolah dan para pekerja muda didalam memandang berbagai aspek dunia kerja, telah banyak dilakukan oleh para ahli. Penelitian yang dilakukan oleh Musgrave (1966)
terhadap sejumlah siswa dan siswi yang berumur antara 14 sampai dengan 20 tahun diwilayah industry di Inggris utara, telah
memperlihatkan bahwa sebagian besar mereka menganggap bahwa pekerjaan hanyalah sebagai alat untuk
mencapai tujuan hidupnya, tetapi sebagian kecil lainnya beranggapan bahwa justru
sekolahlah yang merupakan alat untuk mendapatkan pekerjaan, karena ia dianggap
sebagai tujuan akhir.
Maizels (1970) mengambil suatu kesimpulan dari
hasil penelitian terhadap sejumlah siswa di Willlesden, salah satu bagian kota London yaitu adanya suatu kepincangan dalam
hubungan antara aspirasi dan harapan anak-anak muda disatu pihak, dengan apa
yang telah dilakukan oleh berbagai badan pelayanan masyarakat termasuk
perusahaan industry dilain pihak.
Sebagian persiapan memasuki dunia kerja,
biasanya pihak sekolah memilih sekelompok siswa yang sudah senior untuk
melakukan kunjungan keperusahaan untuk mendapatkan pengetahuan praktis dari
kegiatan kerja diperusahaan yang dikunjunginya. Hal ini akan memberikan
gambaran yang cukup baik bagi para siswa mengenai ruang lingkup pekerjaan yang
akan dimasukinya serta cukup berpengaruh terhadap proses pemilihan pekerjaan
yang akan dilakukannya.
Teori Pemnilihan Kerja
Musgrave telah melangkah maju dengan konsepnya tentang teori
pemilihan kerja. Dalam teorinya dia menyatakan :
Peninjauan terhadap masalah sosialisasi adalah suatu hal yang
sangat penting. Pada setioap tahap sosialisasi, terjadi suatu masa transisi
yang terjadi pada setiap pergantian tahap sosialisasi . dengan mellihat
kkemampuan seorang pemuda untuk melakukan proses sosialisasi atau kemampuannya
beradaptasi dengan pekerjaan beserta lingkungan kerjanya,. Kita bisa menyatakan
apakah ipemuda itu berhasil atau tidak dalam menentukan pilihannya.
Dilain pihak, Ford dan
Box mengajukan kritik terhadap Musgrave dengan
menyatakan bahwa :
Dapat dipastikan, bahwa masa transisi dari dunia sekolah ke dunia
kerja didalam kasus dimana anak-anak berumur 15 tahun sudah berhenti sekolah
tidak dapat diuraikan sebagai suatu proses memilih seccara keseluruha.
Anak-anak tersebut tidak tahu tentang keseluruhan masalah pekerjaan yang
ditawarkan kepada mereka, dan sama sekali tidak mempunyai criteria untuk
membedakan satu pekerjaan dengan pekerjaan loinnya.
Dua teori yang terkenal tentang masa memasuki dunia kerja
adalah teori Ginzberg dan super, kedua teori itu menyatakan bahwa kita harus
menganggap masuknya orang dalam dunia kerja sebagai suatu proses.
No comments:
Post a Comment